autosurf

Thursday 12 January 2017

Tari Kecak Ubud – Tari Eksotis Bali


Salah satu banyaknya pariwisata di Bali yang menawarkan tempat wisata yang menawan adalah daerah Ubud, kabupaten Gianyar. Kawasan ini banyak membuat para wisatawan yang berkunjung kagum dan ingin kembali lagi merasakan keseruan yanga ada didalamnya. Tak hanya wisatawan domestik saja yang merasakannya bahkan wisatawan mancanegara pun antusias menikmatinya.

Sudah tak asing lagi, bahwa objek wisata di Ubud terkenal dengan wisata air yang mampu memacu adrenalin penikmatnya yakni Arung Jeram di SungaiAyung Ubud dan wisata kesenian yang melegenda adalah seni Tari Kecak Bali. Banyak pengakuan dari mereka yang pernah berlibur disini berkata belum lengkap rasanya jika tida melihat atu menonton secara langsung Tari Kecak ubud.

Jadwal pementasan Tari Kecak Ubud selalu digelar pada tempat berdeda-berbeda setiap harinya dan dimulai sekitar pukul 18.45 – 19.30 WITA. Selain itu dipentaskan oleh beberapa sanggar atau kelompok seni yang berbeda-beda pula, seperti halnya sanggar seni Trene Jenggala, Semara Madya, Sandhi Suara, Desa Adat Sambahan, Junjungan, Ubud Kaja, Taman Kaja dan Padang Subadra.

Tidak bisa dipungkiri bahwa objek wisata di Ubud terkenal dengan suguhan budaya Balinya yang masih asli. Seperti yang sudah banyak diketahui, dalam pementasan Tari Kecak diambil dari kisah perjalanan Sang Rama saat di hutan bersama istrinya Sinta dan adiknya Laksmana.  Kemudian Dewi Sinta di culik oleh Rahwana, selama Rama menolong istrinya dibantu oleh Hanoman ( kera putih ).

Disaat tari Kecak Ubud dipentaskan, para pengiringnya tidak menggunakan gamelan, tabuh ataupun alat musik lainnya, melainkan mengkombinasikan suara vokal “cak” dari para penarinya yang mana duduk melingkar mengelilingi penari utama. Pementasan akhir ditutup dengan tarian api atau atraksi api sehingga tak jarang mengenalnya dengan nama Tari Kecak Api.

Tempat pementasan Tari kecak Ubud ini, pada setiap harinya selalu digelar di tempat berbeda tidak seperti di Pura Uluwatu ataupun GWK ( Garuda Wisnu Kencana ) yang hanya dipentaskan di satu loksi tersebut. Untuk melihat seni budaya ini selalu saja banyak penonton yang antusias menyaksikannya dan berikut jadwalnya :
  • Hari Senin, berada di Desa Junjungan mulai pukul 18.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Ubud mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000.
  • Hari Selasa, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITA dengan tiket Rp. 75.000 dan di Jaba Pura Taman Sari mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Rabu, berada di Padang Tegal Kaja mulai dari pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000 dan di Pura Batu Karu mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 serta di Pura Dalem Taman Kaja mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rpp. 75.000.
  • Hari kamis, berada diPuri Agung Peliatan mulai dari pukul 18.45 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Jaba Pura Taman Sari mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 serta di Pura Batu Karu mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Jum’at, berada di Pura Padang Kertha mulai dari pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Ubud mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000.
  • Hari Sabtu, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITa dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Taman Kaja mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Minggu, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Batukaru mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.

NB :

Harga tiket yang tertera diatas merupakan harga per-orang, jika pembaca ingin melihat pementasan Tari Kecak Ubud yang lebih ekspetakuler dan spesial datanglah pada bulan purnama, yang mana tarian ini di pentaskan di Museum Arma Ubud yang dimulai dari pukul 18:45, dengan harga tiketnya sebesar  Rp. 100.000 per-orang.

Perlu diperhatikan bahwa harga tiket diatas sewaktu-waktu bisa berubah, harga tiket Tari Kecak Ubud jauh lebih murah dibandingkan pementasan Tari Kecak di Pura Uluwatu. Hal ini dikarenakan lokasi Pura uluwatu memiliki pemandangan dengan latar belakang samudera Hindia yang diperindah dengan paronama sunset, membuatnya semakin spektakuler dan mempesona.

Jika anda melakukan perjalanan ke tempat wisata tersebut, sangat penting untuk menegetahui jam tayang dan lokasinya. Disaat sore hari pada umumnya akses jalan menuju ke Ubud cenderung agak padat, jadi usahakanlah datang lebih awal dan untuk pembelian tiketnya bisa langsung datang di lokasi.

Selamat berlibur !!!

Eksplor lagi yuk obyek wisata terdekatnya, yang mana tak kalah unik dan menarik. Informasi lengkapnya bisa anda baca dibawah ini :

Tari Barong Ubud – Seni Budaya Bali Yang Mendunia



google-site-verification: googlead5c95e3f2c8be65.html

Wednesday 11 January 2017

Bunut Bolong – Pohon Besar Di Tengah Jalan




Keadaan alam Bali menawarkan banyak keunikan yang mampu menarik minat wisatawa untuk mengunjunginya. Sudakah anda mengetahui tempat wisata Bunut Bolong ? Sebutan Bunut Bolong Merupakan dua kata yang di gabungkan, yakni Bunut dan Bolong. Bunut merupakan sebuah pohon yang memiliki fisik seperti halnya pohon beringin, namun akarnya yang bergelantungan langsung menyentuh permukaan tanah.

Pohon Bunut yang berada di Kecamatan Pekutatan ini memiliki ciri khas menarik yang banyak menarik para wisatawan yang berlibur di Bali untuk mengunjunginya. Batang dan cabang-cabang baru membentuk lekukan-lekukan indah, dan uniknya lagi pada tengah-tengah pohon ini ada lubang yang persis sebuah lorong.

Keberadaan Bunut Bolong tepat berada di tengah-tengah jalan, namun diameter dari lubang bisa dilewati motor bahkan mobil dan truk hlo Guys. Alam disekitarnyapun masih sangat asri yang mana memiliki nuansa desa juga disertai dengan hutan tropis yang lebat. Tepat di sebelah barat yang membentang dari utara ke selatan dan di sisi timurnya terdapat hamparan kebun cengkeh nan luas.

Umur Pohon Bunut Bolong ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun dan dikeramatkan oleh warga sekitarnya. Sebelah Selatannya ada bangunan peribadatan umat Hindu yang bernama Pura Pujangga Sakti, yang memiliki aura magis begitu kuat. Pura ini merupakan sebuah Pura Dang Kahyangan yang difungsikan untuk memenghormati Dang Hyang Sidhi Mantra.

Beliau adalah seorang yang memiliki peran penting dalam sejarah keberadaan Desa Mangissari, yang dulunya berada di sebelah utaranya Pohon Bunut Bolong. Masyarakat di desa tersebut kemudian banyak yang terjangkit sakit, kemudian dipindahkan ke sebelah selatannya berdasarkan petunjuk dari prasasti yang berada didalam Pura Pujangga Sakti.

Sejarah tentang asal muasal adanya Pohon Bunut Bolong memiliki cerita tersendiri di kalangan warga sekitar. Diceritakan bahwa suatu masa ketika Desa Manggisari mulai bangun yang tepatnya sekitar tahun 1928, mendadak muncul kejadian-kejadian aneh yang tak lazim. Pada awalnya lokasi dari desa ini berada di sebelah selatan sebuah kuburan keramat dan sebelah utara Bunut Bolong.

Dari kejadian itulah, kemudian mendapatkan sebuah petunjuk yang berasal dari Pura Pujangga Sakti yang tak lain adalah lokasi pemukiman penduduk harus dipindahkan ke sebelah selatan Bunut Bolong. Setelah itu semua penduduk yang mengikuti perintah tersebut selamat dan hingga saat ini hidupnya kembali tentram dan damai.

Lokasi Pohon Bunut Bolong berada di daerah pegunungan yang terpatnya di Desa Manggisari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi bali, Indonesia. Jika anda dari pusat Kota Denpasar jarak yang akan ditempuh sekitar 86 km tau setara dengan 2 sampai 3 jam perjalanan.

Yuk kulas lagi obyek wisata di dekatnya yang mana tak kalah menariknya untuk dikunjungi, info lengkapnya bisa anda cari dibawah ini :

Pantai Medewi – Hal Menarik & Informasi



Taman Saras Wati Gianyar – Wisata Baru


Pulau Bali memiliki banyak julukan, seperti beberapa diantaranya ialah Pulau Seribu Pura dan juga Pulau Dewata. Rasa-rasanya kurang lengkkap jika berlibur di daerah ini tidak mengunungi bangunan yang sudah menjadi identiknya sejak dulu yakni pura. Taman Saras Wati adalah kawasan dari kompleks Pura Saras Wati yang berada  di Kabupaten Gianyar.

Lebih tepatnya berada di daerah Ubud yang mana terkenal dengan seni dan budaya, mulai dari seni lukis, tari, pahat dan masih banyak yang lainyya. Pura ini difungsikan sebagai tempat untuk memuja dan menghormati Dewi Saraswati ( dewi yang menguasai ilmu pengetahuan, sastra dan seni ).

Disebut-sebut sebagai Pura Taman Saraswati, karena tempat ini memiliki taman air serta kolam teratai indah. Arsitektur bangunannya juga sangat artistik banyak ukiran-ukiran halus, patung Dewi Saraswati dan Jero Gede Mecaling berpadu dengan suasana tenang, nyaman membuat siapapun yang berkunjung kesini akan betah berlama-lama.

Oh iya, sejarah dari Pura Saraswati merupakan sebuah bangunan yang dibangun oleh I Gusti Nyoman Lempad ( seorang maestro seni yang terkenal di Ubud ), yang lokasinya tepat di belakang Cafe Lotus. Tempat ini adalah salah satu obyek wisata yang bisa dibilang baru di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali.

Taman Saras Wati  diresmikan pada tahun 2007 oleh Bupati Gianyar Bali, selain digunakan untuk tempat ibadah Umat Hindu bangunan ini juga sekaligus sebagai obyek wisata yang menyenangkan. Ketika pembaca berkunjung disini, paronama keindahan hutan lereng utara Gunung Lawu akan langsung menyapa kedatanganmu.

Daya tarik dari Taman Saras Wati ini tak lain ialah keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu warga Bali, bahwa Dewi Saraswati adalah seorang dewi yang berparas cantik yang berperilaku lemah lembut dengan mmenggunakan busana nan indah dan mempesona.

Dewi Saraswati tersebut digambarkan memiliki tangan berjumlah 4, yang mengusung makna walaupun seorang wanita, dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengendalikan 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, diantaranya adalah :
  • Wina

Melambangkan kekuatan indah, menarik, lemah lembut serta mulia ( sifat dari ilmu pengetahuan yang luas ).
  • Damaru

Tak lain adalah simbol dari sebuah ilmu seni dan budaya yang agung.
  • Aksamala

Berarti ilmu tak pernah mati, walaupun di akhir hayat serta tak terbatasnya ilmu pengetahuan.
  • Pustaka

Menyimbolkan ilmu pengetahuan.

Pelataran di Taman Saras Wati  selalu dihias apik, unik dan menarik, hal ini dikarenakan setiap kamis malam rutin diadakannya sebuah pementasan tari kecak yang sudah terkenal itu.

Alamat Taman Saras Wati  berada di Jl. Kajeng, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Guys, yuk baca juga obyek wisata terekatnya :

Pantai Cucukan Gianyar – Pantai Bali Bernuansa Tenang

Desa Ubud – Menawarkan Liburan Yang Seru


Keindahan paronama alama di Pulau Bali memang mempesona, hal ini merupakan salah satu daya tarik para wisatawan untuk berkunjung dan berlibur dikawasannya. Sebut saja Desa Ubud merupakan wilayah pedesaan yang asri, harmoni, tenang dan teduh. Paronama alamnya nan cantik diketinggian pegunungan ialah tempat ribuan seniman Bali yang bermukim, maka tidak mengherankan bila disebut sebagai kampung seniman Bali.

Desa Ubud sebagai salah satu tempat wisata di Bali yang sudah populer semejak tahun 1930-an, yang mana masih didalam pemerintahan kabupaten Gianyar. Sudah tak asing lagi bahwa kabupaten ini memiliki banyak seniman berbakat, bahkan dapat dikatakan sebagai pusat budaya dan seni di Bali, yang  khususnya seni lukis, seni ukir, seni patung, seni tari serta seni musik tradisional Bali.

Objek wisata kali ini terletak di antara areal persawahan, kawasan hutan yang alami serta diapit dengan jurang dan sungai. Sebagian besar warga setempat didalam kehidupan sehari-hari mereka tidak lepas dari unsur seni dan budaya ( mata pencaharian ). Baik dari seniman lukis, seniman kerajinan tangan ataupun seniman tari.

Tahukah anda bahwa daerah ini pernah dijadikan lokasi syuting artis terkenal Hollywod ? yang taka lain adalah Julia Roberts di film drama Eat Pray Love. Karakter Desa Ubud bisa dikatakan “nyeni” dan “teduh-tenang”, alasan inila yang membuat Desa Ubud berbeda dengan desa-desa lainnya di Pulau Bali yang kebanyakan selalu ramai khas hiruk piruk kesibukan kota.

Nah, bagi anda yang mendambakan berlibur di suatu tempat yang sangat begitu nyaman, maka Desa Ubud bisa menjadi tujuan utamanya. Selain kelebihan itu, kawasan ini juga menawarkan hasil karya seni yang beraneka ragam di ratusan toko-toko seni yang selalu ada di setiap pinggir jalan atau pelosok desa tersebut.
Di kawasan obyek wisata ini banyak menawarkan tempat inap yang bervariatif dengan harga yang terbilang terjangkau. Jika menginginkan suasana ketenangan dengan diimbangi suara derik jangkrik pada malam hari, kamar tanpa AC dan TV, juga suara kodok berdengkung nyaring tanpa putus sepanjang malam, maka Desa Ubud adalah tempat yang tepat untuk berlibur.

Oh iya, perlu diketahui terlebih dahlu bahwa penginapan di Desa Ubud bertipe hunian yang digabung dengan konsep alam sekitarnya. Didaerah ini kebanyakan hotel non AC dan tanpa TV, hal ini dikarenakan bersebelahan dengan persawahan Ubud yang berhawa sejuk. Selain itu ada juga yang kamar mandinya “open space”, yang mana mandi sambil menatap langit terbuka diatas kepala.

Berendam air panas didalam bath tub sembari melihat tebaran bintang yang berkilauan di langit malam adalah moment yang bayak diburu oleh wisatawan yang berkunjung di Desa Ubud. Jika beruntung, anda bisa melihat kunang-kunang yang berkelip indah dimalam hari yakni di area Tegal Lalang.

Disaat pagi menyapa, Desa Ubud juga menawarkan aktifitas olahraga yang bisa memacu adrenalian anda yang taka lain adalah Arung Jeram Sungai Ayung. Sungguh liburan yang mengasyikkan dan seru jika berlibur di Bali mengunjungi kawasan ini, maka dari itu Desa Ubud jangan sampai lewatkan dari agenda liburanmu ya Sob.

Alamat :

Desa Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.
Selamat berlibur dan semoga menyenangkan !!!


Obyek wisata terdekatnya bisa anda cari infromasinya di bawah ini :

Tuesday 10 January 2017

Taman Kota Pecangakan


Hay sobat-sobat blogger, anda sedang mencari obyek wisata di Pulau Bali yang seru dan mengasyikkan ? Saat melakukan acara liburan, jauh-jauh hari pastinya sudah mencari agendanya dulu ya. Untuk membantu mencari tepat wisata yang akan anda tuju, ada tempat wisata di Kabupaten Jembrana yang seru yakni Taman Kota Pecangakan.

Taman ini merupakan taman kota yang berada di sekitar area perkantoran, yang tepatnya berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Di tengah-tengahnya ada sebuah air mancur, yang berdiri kokoh patung Dewa Ruci ( penjelmaan dari Bima, tokoh perwayangan yang berhasil mendapatkan air tirta suci didalam cerita Mahabharata ).

Selain patung tersebut juga terdapat patung lainnya di Taman Kota Pecangakan, mulai dari patung Drupadi, Kresna, Sengkuni, Arjuna, Srikandi, dan masih banyak yang lainnya. Tak jauh dari lokasi patung-patung tersebut ada sebuah prasasti peninggalan Jepang. Dari beberapa informasi yang didapatkan menyebutkan bahwa Taman Pecangakan ialah taman peninggalan bangsa Jepang.

Sekitar tahun 1990-an, taman ini dijadikan sebuah taman kota oleh pemerintahan Bali dengan luasnya 2 hektar. Setelah selesai dibangun, Taman Kota Pecangakan kemudian menjadi salah satu tempat wisata alternatif yang sangat mengasyikkan. Taman ini sangat populer sebagai salah satu taman terindah se-Indonesia hlo Guys, jadi jangan sampai tidak mengunjunginya ya.

Suasananya yang begitu santai, indah dengan dipadu kolam air mancur nan menawan serta patung-patung yang menjadi hiasan, tentunya Taman Kota Pecangakan ini sangat berbeda dengan taman-taman kota di daerah lain. Selain itu udara dikawasannya juga sangat sejuk, kenyamannya semakin terasa karena rindangnya pepohonan yang tumbuh subur.

Pohon-pohon ini tertata rapi yang mana terdiri dari beberapa jenis pohon, mulai dari pohon kelapa sawit, kamboja, cemara, dan lain sebagainya. Saat bercengkrama ditempat ini, anda bisa melakukan berbagai aktivitas bersama keluaga maupun pasangan tercinta seperti duduk santai, jalan-jalan, berfoto ria, main bola,  dan aktivitas seru lainnya.

Untuk mendukung sektor kepariwisataan maka pemerintah setempat yakni pemerintah Kabupaten Jembrana menyediakan area parkir yang cukup luas. Jika pengunjung ingin menginap, maka tidak jauh dari Taman Kota Pecangakan tersebut sudah terdapat hotel yang cukup lengkap fasilitasnya.

Taman Kota Pecangakan berada di Jalan Jenderal Sudirma, Kabupaten jembrana, Bali atau dapat ditempuh dengan waktu 1,5 sampai 2 jam perjalanan dari pusat Kota Denpasar. Setelah puas menikmati keindahan dan kenyamanan Taman Kota Pecangakan, agenda wisatamu bisa berlanjut di tempat wisata terdekatnya yang mana informasi lengkapnya bisa anda baca dibawah ini :

Bunut Bolong – Pohon Besar Di Tengah Jalan





Desa Blimbing Sari – Desa Wisata Unik Bali


Pariwisata di Pulau Bali menawarkan berjuta-juta keindahan yang sangat mempesona, dari setiap sudut daerahnya pasti ditemui destinasi wisata yang memiliki keunikan dan daya tarik sendiri. Seperti halnya di Desa Blimbing Sari ini juga tak luput dari penulis utuk di kulas secara detail informasi wisata yang ada didalamnya.                                             
Nuansa kebudayaan Bali masih sangat kental di Desa Blimbing Sari, yang mana ada dua buah bangunan Gereja yang begitu megah, yakni berada di Banjar Blimbingsari ( Gereja Pniel  ) dan di Banjar Ambyarsari ( Gereja Imanuel ). Keduan gereja tersebut dihiasi dengan ornamen ukir-ukiran di setiap sudutnya yang merupakan ukiran khas Bali.
Disetiap bangunan tersebut dibuatkan sebuah bale yang disebut dengan bale Kulkul, yakni tempat dimana kulkul yang terbuat dari kayu digantung. Kulkul merupakan sejenis alat musik yang dipergunakan untuk memanggil para umat agar datang dan melaksanakan peribadatan, ( jikalau digereja-gereja lainnya menggunakan lonceng ).
Keindahan serta keramah tamahan masyarakat Desa Blimbing Sari ialah salah satu dari daya tarik wisatawan untuk berkunjung. saat ini dibangun tempat wisata yaitu Grojogan. Tempat wisata tersebut selalu rapi dan terjaga kenersihannya, karena selalu diadakan kegiatan kegiatan gotong royong untuk menyapu, membersihkan desa, mencukur rumput di setiap rumah dan masih banyak lagi kegiatan positif yang ditujukan untuk menambah keindahan di Desa Blimbing Sari.
Meskipun di daerah Bali identik dengan umat Hindhu, tak memungkinkan untuk selalu rukun dengan agama lain. Hal ini sudah jelas di Desa Blimbing sari dengan adanya bangunan Gereja sang bisa di bilang sangat megah. Toleransi inilah yang membuat banyaknya wisatawan mengyukai dan berminat untuk berlibur desini, karena merasa nyaman.
Di setiap hari raya terkhusus hari Natal dan perayaan hari raya lainnya,  masyarakat disini selalu semangat dan berantusias memasang penjor. Bahkan ada anggapan warga sekitar, jikalau tidak memasang penjor di hari raya terkesan kurang ramai dan kurang semarak. Kuinikannya tidak cukup itu saja hlo Guys, di saat mengadakan kebaktian di Gereja umat kristiani juga mempergunakan pakaian adat Bali seperti kamben, udeng, kebaya dan lain sebagainya.
Tak luput dari pendetanya yang memimpin acara kebaktiaan juga mempergunakan Bahasa khas Bali, satu lagi yang sangat mencirikan adat Bali ialah menggunakan alat musik gambelan Bali untuk mengiringi Liturgi atau puji-pujian. Moment tersebut juga menjadi daya tarik para wisatawan untuk melihat secara langsung bagaimana perpaduan kedua budaya itu bisa terjadi.
Guna mengobati rasa penasaran, banyak sekali para wisatawan lokal maupun mancanegaraturut hadir dan tidak cukup hanya melihatnya saja. Tetapi ada yang ikut serta bagaimana acara ibadah dari suatu agama bisa dikombinasikan sedemikian rupa. Jika pembaca memasuki desa wisata ini, diperbatasan antara Desa Blimbingsari dan Desa Melaya dibangun sebuah pintu gerbang yang disebut dengan nama " Kori Agung ".
Desa Wisata Blimbing Sari berada di di desa Blimbng Sari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata yang bisa anda jadikan agenda berlibur selanjutnya, jaraknya juga tidak terlalu jauh hlo Guys. Yuk lihat selengkapnya !!!

Bendungan Palasari Jembrana



Monday 9 January 2017

Bendungan Palasari Jembrana


Serasa kurang lengkap jika liburan di Pulau Bali tidak mengunjungi pariwisata di Kabupaten Jembrana, yang salah satunya ialah Bendungan Palasari. Bagi anda ingin mendapatkan pengalaman berbeda selain berwisaa di pantainya, bendungan tersebut bisa dijadikan alternatifnya. Awal fungsi dari Bendungan Palasari dibangun guna untuk mencukupi pasokan air yang dibutuhkan warga sekitar.

Dulunya didaerah ini sering kekeringan dan hanya ada air diwaktu musim penghujan saja, maka dari itu banyak warga yang mengusulkan dan memusyawarahkan untuk membangun sebuah bendungan. Yang dimaksutkan bisa menampung air, yang kemudian akan dipergunakan untuk berbagai macam keperluan seperti pertanian, dan lain sebagainya.

Maka dari itu dibangunlah sebuah bendungan yang dinamai dengan Bendungan Palasari, tak tanggung-tanggung bendungan ini mampu menampung air hingga 8 juta meter kubik. Keberadaannya di kelilingi oleh hutan lindung yang sangat hijau dan indah sehingga udara disekitarnya begitu nyaman dan sejuk.

Pembangun Bendungan Palasari dimulai pada tahun 1986 dan selesai di tahun 1990 ( selesi 3,5 tahun ) dengan luas keseluruhan mencapai 100 hektar. Pembangunan bendungan tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 9 Milyar dari pinjaman Asian Development Bank ( ADB ). Pada tanggal 23 Juli 1989 Bendungan Palasari diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto.

Dengan areal yang sagat luas ini membuat banyak habiat ikan yang hidup di Bendungan Palasari, seperti ikan mujair, ikan nila, gurame, lele, kaper, udang dan masih banyak lagi jenis ikan air tawar lainnya. Maka tak hayal jika berkunjung di tempat ini banyak terlihat warga setempat maupun wisatawan  yang lagi asyik memancing.

Oh iya, selain dimanfaatkan untuk penampung air hujan dan pencegah banjir, Bendungan Palasari juga difungsikan untuk daya pikat wisatawan untuk mengunjunginya atau dengan kata lain sebagai tempat wisata alternatif di Kawasan Kabupaten Jembrana. Selain bisa menikmati kealamian alam di sekitarnya yang begitu mempesona, disini ada satu aktivitas yang sangat seru hlo Guys.

Dikawasannya ada area motor cross dan off road, jadi bagi anda yang hobi dengan aktivitas yang bisa memacu adrenalin, olahraga tersebut bisa anda coba keseruannya. Dan satu lagi yakni anda bisa mengelilingi Bendungan Palasari dengan menggunakan jasa sewa sampan atau perahu yang banyak disewakan dikawasan tersebut.

Biaya tiket masuk ke Bendungan Palasari dan dibuka setiap hari, adapun tiket masuknyasebesar Rp 1000 per roda dua dan Rp 2000 per roda empat. Jika anda ingin menginap atau bermalam di daerah Bendungan Pulasari sudah ada banyak penginapan yang tersedia, tak jauh dari lokasi terdapat sebuah Taman Wana Villas and Spa yang bisa digunakan sebagai alternatif sarana untuk menginap.

Namun bagi anda yang ingin mencoba penginapan dengan harga sewa yang lebih terjangkau, bisa menuju ke Hotel Klarisa yang mana terletak didaerah pantai Candikusuma, Jembrana, Bali. Letak Bendungan Palasari berada di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Yuk kulas informasi obyek wisata terdekatnya, yang mana bisa anda jadikan agenda berlibur selanjutnya. Ringkasan detailnya bisa anda baca di bawah ini, yuk langsung saja dibaca Guys !!!

Museum Manusia Purba di Jembrana



Museum Manusia Purba di Jembrana


Daya tarik yang dimiliki pariwisata Pulau Bali tidak hanya terletak pada keindahan alamnya saja seperti halnya wisata alam Pantai, Sawah, Pegunungan, Lembah, Sungai, Gunung maupun Air Terjun. Selain itu juga mencakup banyak hal, mulai dari budaya, tradisi, religi serta aspek seni bisa menjadi agenda wisata menarik, sehingga kesan berlibur di Bali tidak akan membosankan.

Tempat yang pas untuk anda kunjungi selain wisata alam ialah Museum Manusia Purba, yang mana obyek wisata ini bisa memberikan tawaran unik untuk bisa mengenal lebih dekat peninggalan-peninggalan kuno dari jaman pra-sejarah. Selain itu juga ada  kerangka manusia, dan intinya jika berwisata disini bisa refreshing sekaligus menambah ilmu pengetahuan.

Museum ini sangat cocok untuk tujuan wisata edukasi apalagi bersama anak-anak, selain itu juga dimanfaatkan oleh para peneliti untuk menggali informasi keidupan masa lampau. Didalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda purbakala dari jaman pra-sejarah akhir yang diperkirakan pada jaman perundagian yakni di tahun 600 SM sampai dengan 800 Masehi.

Barang-barang koleksinya diantanya adalah periuk, perhiasan batu, tempayan, perunggu, kendi, mangkuk, tajak, sarkofagus ( peti mati ) dan berbagai bekal kubur. Menurut penelitan  dari Prof DR T Jacub dan Prof DR R Soejono ( hasil penelitian dari tahun 1963 ), fosil manusia purba tersebut berasal dari ras Mongoloid.

Bangunan Museum Manusia Purba ini dibangun 3 lantai yang mana berdiri kokoh di atas tanah seluas 5 hektar serta diresmikan oleh gubernur Bali ( Ida Bagus Oka ) pada tahun 1993. Museum ini memiliki koleksi sebanyak 137 buah kerangka manusia dan 73 koleksi lainnya berupa peralatan dan pernak-pernik.

Detail dari ke-3 lantai tersebut ialah sebagai berikut, di lantai pertama gedung tersimpan rapi kerangka manusia ( fosil ) termasuk juga perti matinya ( sarkofagus ) yang berumur ribuan tahun. Pada lantai dua adalah ruangan untuk menyimpan dan memajang peralatan-peralatan atau tajak dari perunggu ( alat pertanian dan berburu ) dan gerabah ( bekal kubur ).

Ruangan di lantai tiga merupakan tempat untuk menyimpan sejumlah perlengkapan dapur seperti piring, kerang, aksesoris berupa anting dan manik. Dan khus untuk penemuan kerang, Ari Susila menjelaskan bahwa pada jaman perundagian tersebut manusia sudah memakan kerang untuk makanan sehari-hari mereka.

Jam operasional Museum Manusia Purba dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WITA, untuk wekkend atau hari sabtu dan Minggu tutup. Untuk memasukinya tidak dipungut biiaya berupa tiket masuk, namun  hanya berupa donasi seiklasnya dari pengunjung.

Alamat :

Jl. Rajawali, Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Obyek wisata terdekat yang bisa anda jadikan agenda liburan selanjutnya bisa dicari informasi lengkapnya dibawah ini. Selamat liburan !!!

Pantai Candi Kusuma – Penona Alam Yang Alami



Pantai Candi Kusuma – Penona Alam Yang Alami


Sudahkan anda pernah berkunjung ke Pantai Candi Kusuma di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali ? Tentunya sudah tak asing lagi bahwasannya daerah ini memiliki banyak sekali obyek wisata pantai yang terkenal. Nama Pantai Candi Kusuma mungkin terdengar asing bagi kalian yang pernah berlibur ke Bali, jika dibandingkan dengan Pantai Kuta, Pantai Jimbaran maupun Pantai Pandawa.

Pantai Candi Kusuma merupakan salah satu obyek wisata pantai yang banyak menarik perhatian para wisatawan domestik hingga asing yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asli. Hal ini karena, tak sedikit dari mereka mengakui bahwa Pantai Candi Kusuma cukup baik untuk melakukan kegiatan liburan berenang ataupun mandi.

Keadaan air di pantai ini sangat jernih, bersih dan terjaga, sehingga sangat cocok bagi anda yang ingin menikmati kesegarannya. Pesona alam disekitarnya juga mempesona, dengan suasana yang tenang, asri dan nyaman. Pokoknya cocok untuk merefresh dan bersantai sejenak melepas penat dari problematika kesibukan sehari-hari.

Selain menyajikan eksotisme deburan ombak atau lambaian dedaunan yang tersibak angin pantai, dikawasannya juga ada suatu benda peninggalan sejarah berupa sebuah tugu berbentuk segitiga. Usut punya usut dari warga sekitar, dulunya tugu ini pernah keluar keris yang mampu memancarkan sinar yang terang.

Nah bagi anda penghobi memancing, perairan di Pantai Candi Kusuma merupakan spot yang sangat berpotensi sekali. Hal ini dikarenakan terdapat dermaga perahu bot yang dimiliki perusahaan penangkaran kerang mutiara yang sering dijadikan tempat berkumpulnya ikan-ikan. Selain itu, posisi Pantai Candikusuma diapit oleh dua muara sungai, sehingga menjadi rumah ikan-ikan kecil berupa peranakan ikan-ikan besar yang bertelur.

Kegiatan memancing biasanya dilakukan pada sore hari sembari menikmati indahnya paronama sunset yang begitu mempesona. Dulunya, matapencaharian warga sekitar menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai nelayan. Namun dengan hadirnya perusahaan keramba penangkaran kerang mutiara, membuat dari sebagaian besar mereka beralih profesi menjadi penangkar di perusahaan tersebut.

Kawasan Pantai Candi Kusuma sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang siap untuk memanjakan pengunjungnya. Fasilitas tersebut ialah vila, hotel, warung penjual makanan dan minuman, area parkir, dan masih banyak fasilitas-fasilitas menyenangkan lainnya.

Lokasi Pantai Candikusuma berada di Desa Candi Kusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi bali, Indonesia. Jika dari pusat Kota Negara berjarak sekitar 12 km dan dari Kota Denpasar berjarak sekitar 110 km atau setara dengan 1,5 sampai 2 jam perjalanan.

Yukeksplor lagi obyek wisata didekatnya, inf lengkapnya baca di bawah ini ya Guys !!!

Pantai Baluk Rening – Obat Berbagai Penyakit



Sunday 8 January 2017

Pantai Baluk Rening – Obat Berbagai Penyakit


Pariwisata di Pulau Bali tak lepas dengan wisata pantainya, karena pantaidi kawasan daerah ini sangat indah seperti “Kumulan Pantai Terpopuler di Bali”. Namun bagi anda yang tidak begitu menyukai suasana pantai yang ramai seperti yang sudah di sebutkan tadi, maka Pantai Baluk Rening di Kabupaten Jembrana ini bisa menjadi alternatifnya.

Berwisata ke pantai kali ini tidak hanya cukup memanjakan mata dan merelaksasi fikiran anda hlo guys, tetapi banyak yang mempercayai bahwa pasi di Pantai Baluk Rening bisa mengobati berbagai penyakit seperti halnya reumatik dan asam urat. Penasaran kan ? Untuk cara menyembuhkannya sendiri, ialah dengan mandi, menimbuni dan merendamkan air laut di sekujur tubuh.

Pasir pantainya yang berwarna di pantai ini cukup memberi daya minat berkunjung wisatawan, baik itu dari wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. Pantai Baluk Rening akan ramai di saat biasanya pada akhir pekan dan pada saat liburan. Oh iya, ombak di pantai ini juga tidak terlalu besar, jadi sangat  aman bagi anda yang bersama anak-anak maupun yang ingin bermain air.

Selain itu anda akan di suguhkan pemandangan pantai yang berlatar belakang pegunungan di Jawa Timur. Pemandangan tersebut tentunya akan terlihat lebih indah pada pagi dan sore hari, dimana pada sore hari akan didominasi keindahan sang surya yang akan tenggelam di ufuk barat. Yang membuat anda untuk tak tahan mengabadikan momen-momen indah ialah adanya tebing-tebing dibibir pantai yang sangat cocok untuk dijadikan latar belakang berfoto ria.

Kepopuleran Pantai Baluk Rening yang berada di Kabupaten Jembrana ini sempat berkembang pada awal tahun 1990-an, namun karena faktor ekonomi nama obyek wisata ini meredup. Pantai Baluk Rening sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan tak terkecuali juga wisatawan asing, selain itu ada sebagian dari mereka adalah wisatawan dari Jawa menuju Denpasar atau sebaliknya.

Nah untuk wisata kulinernya, bisa ke restoran maupun rumah makan seafood dekat Pantai Baluk Rening dan jika ingin menginap, ada beberapa Hotel Melati yang menyediakan puluhan kamar dengan harga sewa yang terjangkau. Lokasi Pantai Baluk Rening berada di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah selatan Jalan Raya utama Denpasar – Gilimanuk atau 5 kilometer jika dari pusat Kota Negara, Jrmbrana, Bali. Sementara jika anda dari Pelabuhan Gilimanuk, waktu perjalanan yang akan dibutuhkan sekitar 30 sampai 45 menit.

Dibawah ini ada bebrapa obyek wisata terdekatnya, yang mana bisa anda jadikan untuk agenda liburan selanjutnya. Guys, jangan lupa baca informasi lengkapnya ya !!!

Kesenian Jegog di Desa Sangkaragung



Kesenian Jegog di Desa Sangkaragung


Seni dan budaya memnag tak bisa dipisahkan dengan masyarakat Bali, hampir disudut darahnya pasti ada suatu tradisi maupun seni budaya yang unik, seru dan menarik untuk di tonton. Seperti di Desa sangkaragung ini memiliki kesenian Jegong yang merupakan salah satu seni budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Kesenian Jegong atau bisa disebut dengan kesenian karawitan Jegog merupakan ciri khas yang menunjukkan banyaknya keaneka ragaman kekayaan kebudayaan Bali. Sudahkan anda mengetahui kesenian kali ini ? bagi yang belum tahu maupun yang sudah tahu tentunya tak ada salahnyauntuk mengulas kembali kesenian yang amat menarik ini.

Kesenian Jegog adalah kesenian yang dipertunjukkan dengan alat musik yang berbahan dasar dari pohon bambu. Jangan bayangkan alat musik ini seperti halnya angklung, dilihat dari ukurannya saja alat musik ini cukup besar dan suara yang dihasilkan sungguh sangat merdu. Oh iya, 90 persen bahan yang digunakan untuk membuat alat musik ini ialah batang bambu.

Lebih jelasnya ketebalan yang terbesar adalah 2 cm, dengan panjang 300 cm serta berdiameter 18 cm. Pada umumnya, kesenian Jegong dimainkan oleh dua kelompok yang mana saling menunjukkan kekuatan dan bersaing bermain musik terhadap kelompok yang lain.

Warga setempat menyebutnya dengan istilah “Mebarung”, dan tak jarang kesenian ini ditambah dengan kreatifitas tari-tarian dan juga lagu-lagu oleh para kelompok. Maka tidak mengherankan jika menciptakan suatu karya seni yang  begitu fantastis, ramai, seru dan alami. Jangan heran ketika kesenian jegong ini dilaksakan banyak sekali turis maupun wisatawan domestik berbondong-bondong untuk menonton keseruannya.

Saat ini, tercatat setidaknya ada 56 kelompok seni Jegog yang berada di seluruh pelosok Pulau Bali, kelompok Suar Agung merupakan salah satu dari banyaknya kelompok seni Jegog yang berada di Desa Sangkaragung. Desa ini berjarak sekitar 5 km disebelah timur Kota Negara, dilihat dari para pesertanya ialah  pata petani Bali yang mengisi waktu senggangnya dengan bermain Jegog.

Kesenian Jegog ini sangat populer dimata para wisatawan mancanegara, yang khususnya wisatawan dari Jepang yang rutin menyaksikan kesenian Jegog dan dipraktekkan didaerah maupun negara asal mereka dengan suasana visualistik nan alami.

Jika pembaca ingin menyaksikan kesenian Jegog dapat menuju ke Desa Sangkaragung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.


Berikut obyek wisata terdekat yang bisa dijadikan agenda berlibur yang tak kalah serunya, yuk baca selengkapnya Guys !!!

Taman Air Desa Gumbrih – Indahnya Alam Bali



Saturday 7 January 2017

Taman Air Desa Gumbrih – Indahnya Alam Bali


Hay Sob, anda mau ngetrip pariwisata di Pulau Bali ? Oke, dikawasan ini ada suatu tempat wisata yang patut untuk anda kunjungi yang tentunya lain daripada yang lain. Sudah tahukan anda tentang Taman Air Desa Gumbrih ? Objek wisata Taman Wisata Air Desa Gumbrih merupakan tempat wisata yang asyik & menarik, karena mengkombinasikan antara indahnya aliran Tukad Pangyangan yang tenang serta hijaunya kelapa dan monyet liar di sepanjang sungainya.

Para pengunjung bisa menyusuri sepanjang sungai dengan menaiki jukung atau perahu kecil milik nelayan yang diberi tenaga mesin sedemikian rupa dan dikemudikan oleh orang yang sudah profesional. Fasilitas tersebut memang sengaja diadakan, yang ditujukan untuk meningkatkan potensi wisata di Desa Gumbrih.

Sepanjang sungai Taman Wisata Air Desa Gumbrih, sejauh mata memandang akan menyaksikan betapa hijaunya pepohonan yang rindang san subur. Keseruannya tak hanya itu hlo Guys, kamu juga akan melihat beraneka ragam hewan liar seperti burung kokokan, biawak, monyet dan lain sebagainya.

Yang harus di bawa saat berlibur disini adalah alat potret, karena anda akan banyak menemui hal-hal indah didalamnya, jadi jangan sampai tidak mengabadikannya ya Guys. Di salah satu kawasannya juga ada pemandangan yang menyuguhkan hamparan pesawah khas Bali yang mana di bibir sungai hingga hutan bambu.

Oh iya, di Tukad Pangyangan atau bahasa umumnya Sungai Pangyangan juga ada banyak spesies ikan yang hidup seperti kakap merah, julit mirip ikan lele dan lain sebagainya. Nah, bagi anda yang hobi memancing tentunya kesempatan ini tak akan kamu sia-siakan, dan bayangkan saja betapa kuatnya tarikan dari ikan kakap merah tersebut.

Khusus untuk hewan air udang dan kepiting, anda dapat menangkapnya dengan tangan kosong saja. Betapa alaminya alam dikawasan wisata ini, karena anda dapat melihat secara langsung kilasan ikan yang berenang sejauh permukaan air. Taman Wisata Air Gumbrih adalah tempat terbaik untuk merasakan alaminya perairan tawar di Pulau Bali dan bersantai merefresh diri dari kesibukan rutinitas pekerjaan.

Biaya untuk menikmati keindahan sepanjang sungai ini hanya Rp 5.000 per orang ( WNI ) mendapatkan 1 kali rute selama kurang lebih 30 menit. Sementara Rp. 100.000 per orang ( WNA ) per perahunya.

Lokasi Taman Wisata Air Gumbrih berada di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia. Dari Pelabuhan Gilimanuk hanya berjarak sekitar 67 km, bisa melalui Jl. Raya Denpasar untuk menuju ke Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

Obyek wisata terdekatnya juga tak kalah menariknya hlo, yuk kulas informasi lengkapnya di bawah ini :

Bunut Bolong – Pohon Besar Di Tengah Jalan